Kebijakan Ekonomi Jilid II Belum Sentuh Dua Masalah Pokok

02-10-2015 / KOMISI VI

Paket kebijakan stimulus ekonomi jilid II yang diumumkan pemerintah 29 September lalu dinilai belum menyentuh dua masalah pokok. Kedua masalah itu adalah penyerapan tenaga kerja dan lemahnya pengawasan BKPM.

 

Penilaian tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan, Jumat (2/10). Menurut Heri, belum ada jaminan untuk menyerap tenaga kerja secara maksimal dari masuknya investasi. Untuk itu perlu ada seleksi atas pemberian kemudahan layanan, pemberian tax allowance, dan tax holiday kepada para investor yang datang.

 

“Berbagi insentif itu harus diberikan kepada investasi yang menjamin penyerapan tenaga kerja. BKPM harus selektif. Dari laporan realisasi investasi triwulan II 2015 yang diterbitkan BKPM, telah terjadi penurunan serapan tenaga kerja pada investasi asing yang masuk. Artinya, selama ini investasi tidak berbanding lurus dengan tingkat penyerapan tenaga kerja. Itu adalah masalah pokok yang harus dipecahkan,” jelas politisi Partai Gerindra itu.

 

Heri mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka semakin lebar. Naik 300 ribu orang dibanding tahun lalu. Ia mempertanyakan, untuk apa invenstasi banyak masuk tapi tak menghasilkan nilai tambah.

 

Persolan kedua, lanjut Heri, lemahnya pengawasan BKPM dalam menyambut paket kebijakan mempermudah investasi. Pengawasannya tidak menyeluruh. “Biasanya di awal bagus, tapi bisa terdistorsi di tengah jalan. Akhirnya, banyak investor mengeluh di lapangan. Ini penting digarisbawahi, karenanya diperlukan penegakan hukum yang konsisten, tegas, dan kuat.”

 

Politisi dari dapil Jabar IV itu melihat, bila dua pokok masalah ini tidak disentuh pemerintah, efek investasi menjadi nihil. “Oleh karena itu, saya mendorong penuh kebijakan investasi yang produktif dan melibatkan sebaesar-besarnya SDM lokal,” paparnya. (mh)/foto:andri/parle/iw.

 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...